Seniman IT

RESENSI JURNAL "ARTIFICIAL INTELLIGENCE AS AN ACTIVATOR FOR INDUSTRY 4.0 AND ITS CHALLENGES FOR GOVERNMENT AND PRIVATE SECTORS"

ARTIFICIAL INTELLIGENCE AND BIG DATA AS AN ACTIVATOR FOR INDUSTRY 4.0 AND ITS CHALLENGES FOR GOVERNMENT AND PRIVATE SECTORS



Abstrak

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi penggerak revolusi industri 4.0 yang menjanjikan banyak kemudahan bagi sektor pemerintah maupun industri. Internet of Things (IoT) dan big data contohnya dimana AI dapat diimplementasikan, teknologi yang telah banyak diadopsi di era industri 4.0 ini mampu menghubungkan setiap perangkat, seseorang dapat mengotomatisasi semua perangkat tanpa harus berada di lokasi, lebih dari itu, saat ini telah banyak mesin yang dapat menginterprestasi suatu kondisi atau kejadian tertentu dengan bantuan AI, sebagaimana telah kamera cerdas pendeteksi kepadatan volume kendaraan di jalan raya menggunakan teknologi Deep Learning Neural Network, yang telah diimplementasikan pada beberapa Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota dalam mendukung program Smart City yang telah dicanangkan. Pada sektor industri, banyak juga dari mereka yang telah mengotomatisasi mesin produksi dan manufaktur menggunakan robot dan Artificial Intelligence, sehingga Industri 4.0 akan meningkatkan daya saing melalui perangkat cerdas, setiap entitas yang mampu menguasai teknologi ini disitulah keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). Namun ditengah perkembangan industri 4.0 yang cukup masif pemerintah harus bergerak cepat dalam mengadopsi platform ini, jika tidak, mereka akan menurunkan efisiensi proses bisnis untuk menjaga stabilitas layanan publik. Oleh sebab itu diperlukan keilmuan dan pemahaman yang benar bagi pemerintah dalam menghadapai era Industri 4.0, dimana Chief Information Officer (CIO) dapat mengambil peranan penting dalam memberikan dukungan yang didasari atas keilmuan mereka terkait tren teknologi industri 4.0, khususnya AI yang telah banyak diadopsi di berbagai sektor. 


Simpulan Jurnal

Industri 4.0 sangat terkait dengan inovasi cerdas. Dalam beberapa dekade terakhir, inovasi menambahkan kompilasi melalui mobile application, cloud computing, media sosial, dan big data, dan Artificial Intelligence yang bersama-sama dapat membangun simbiosis yang sempurna, menciptakan konsep baru untuk proses industrialisasi, dan menggeser model pasar lama ke era baru persaingan dan diferensiasi produk. 

Deep learning AI telah mengubah paradigma bisnis tradisional di internet seperti penelusuran web dan advertising, Deep learning yang memungkinkan produk dan bisnis baru diciptakan dimana ini dapat memberikan kemudahan bagi setiap orang atau konsumen, mulai dari perawatan kesehatan yang lebih baik, di mana Deep Learning benar-benar tepat dalam membaca gambar Xray, untuk prediksi hasil pertanian yang presisi, bahkan autonomous self driving car dan banyak lainnya.

Dari seluruh komponen ekosistem yang ada pada industri 4.0 CIO dapat mengambil peranan penting, membantu pemerintah dan badan regulator untuk berkolaborasi dengan baik terhadap komunitas bisnis dan masyarakat sipil, dimana hal ini akan meningkatkan struktur organisasi yang lebih transparan, responsif, dan efisien yang memungkinkan untuk menjaga daya saing. Sehingga diharapkan kedepan, era industri 4.0 ini menjadi sarana yang dapat mendorong Indonesia menjadi negara yang mampu berdaya saing dengan negara-negara yang telah mengadopsi tren industri 4.0.


Saran

Dalam menghadapi era Industri 4.0 hendaknya setiap entitas baik pemerintah, swasta, dan komunitas kreatif dapat saling berelaborasi dalam merealisasikan Industri 4.0, sehingga kedepan, hal ini menjadi sarana yang mendorong Indonesia menjadi negara yang mampu berdaya saing dengan negara maju yang telah mengadopsi tren industri 4.0 dan memiliki keunggulan kompetifif dibandingkan negera berkembang lainnya, dimana hal ini disebabkan oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan swasta sebagai penggerak roda ekonomi yang mampu untuk beradaptasi dengan platform tren industri 4.0.


Keunggulan

AI dan Big Data menjadi hal penting untuk medorong kemajuan industri khusunya pada era industri 4.0 ini. Dengan adanya AI dan Big Data akses data serta teknologi semakin maju dan semakin mudah dalam melakukan berbagai hal dalam berbagai sektor.


Kelemahan

Dengan adanya AI dan Big Data, semua hal akan menjadi mudah. Hal itu akan berdampak buruk bagi perkembangan manusia, dimana nantinya manusia akan menjadi malas untuk melakukan pekerkjaan serta tenaga manusia akan tergantikan dengan robot / machine canggih hasil buah karya dari AI dan Big Data.


DAFTAR PUSTAKA

- Almada-Lobo, F. (2016). The Industry 4.0 revolution and the future of manufacturing execution systems (MES). Journal of Innovation Management, 3, 16-21.

- Jurnal Reza Dea Yogaswara

Post a Comment

0 Comments